Wanita ibarat biola
indah suaranya, menarik bentuknya
Gesek lemah lembut merdu suaranya
Salah gesek tak karuan bunyinya
Wanita ibarat komputer
makin banyak data, makin pintar dia
bila kurang cerdik, jangan coba-coba
sangat susah untuk dibohongi
Wanita ibarat pipa cangklong
kasihlah tembakau hisap pelan-pelan
hangat pipa cangklong amatlah nikmatnya
Tapi awas jangan dipinjamkan
Laki-laki tanpa wanita
Kenal dunia tidak kenal sorga
Laki-laki tanpa wanita
Mana bisa merasa perkasa
Laki-laki tanpa wanita
Bagi kopi tidak pakai gula
(sayur asam hambar bila lupa garam)
Hal ini jangan didengar wanita
(Ini rahasia kaum pria saja)
Nanti mereka jadi Gede Rasa
Kisah laki-laki mencari wanita idaman
Ada tiga orang wanita yang dicintai oleh seorang laki-laki, semuanya sama -sama menarik dan memikat hati laki-laki tersebut. Sehingga begitu terpikat dan terpesonanya laki-laki itu amat bimbang mau pilih yang mana. Dia tipe laki-laki setia, tidak mau menyakiti hati wanita, tapi fitrah laki-laki untuk mencari dan memilih. Laki-laki itu hanya mau memilih seorang untuk menjadi pendamping hidup, sehingga laki-laki tersebut berusaha membuka diri dengan memohon pertimbangan dari kawan, saudara sampai pada guru spiritual.
Namun itulah cinta tidak bisa dihalangi. Shalat istikharahpun senantiasa dijalankan, untuk semata-mata memperoleh isyarat mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah SWT. Apa mau di kata ternyata Allah berkehendak lain, ingin menguji hamba-Nya, ilham tidak diberikan apalagi isyarat mimpi. Allah memberikan petunjuk dengan sesuatu yang tidak pernah disadari apalagi diketahui. Kebetulan gadis yang dicintainya lahir dalam bulan yang sama hanya berbeda tanggal, setelah mengetahui itu maka muncul niat pada laki-laki tersebut untuk memberikan hadiah ulang tahun. Namun apa yang akan diberikan pada wanita tersebut, ketika berkeliling di Supermarket, pilihan sangat banyak. Sepatu, sandal, baju, permata, jam dan masih banyak pilihan lain makin bingung.
Namun setelah capek berkeliling dia istirahat sambil makan bakso, o ya, dompet. Tiap wanita tentu butuh dompet dan dompet biasanya dibawa kemana-mana. Maka belilah dia tiga buah dompet yang indah dan harganyapun cukup lumayan mahal. Pada hari ulang tahunnya secara bergiliran diberikan:
• Gadis yang pertama merasa sangat berbahagia, sambil mengucapkan terimakasih dia mengucapkan belum pernah aku mempunyai dompet sebagus ini, maka ucapan terimakasihpun diulang-ulang sambil menciumi dompetnya.
• Gadis yang kedua juga mengucapkan terimakasih sambil berkata seandainya dompet ini berwarna coklat bukan warna hitam.
• Gadis yang ketiga, marasa tidak perlu dengan dompet itu, ambillah kembali dompet itu karena cintamu cukup bagiku.
Dengan ekspresi spontanitas dari masing-masing gadis itu, akhirnya laki-laki tersebut menentukan pilihannnya pada gadis yang pertama karena ia adalah gadis berakal, ridha dan merasa bahagia terhadap pemberian. Sedang gadis yang kedua tidak dipilih karena gadis itu gadis yang selalu akan kurang terhadap pemberian, tidak bisa berterimakasih bahkan tidak segan-segan untuk mencela suatu pemberian. Dan gadis yang ketiga tidak dipilih juga karena seakan-akan gadis itu hidup di alam mimpi, bahkan tidak layak menanggung beban kehidupan berumah tangga. Telah banyak terjadi pada masa berta’aruf (berpacaran) karena sudah dimabuk cinta, seakan-akan hidup hanya dengan cinta saja sehingga hal-hal lain yang lebih orgen untuk menunjang kelanjutan dari cinta tidak dipertimbangkan. Hal yang demikian ini tidak menutup kemungkinan bila cinta akhirnya sampai pada jenjang pernikahan, maka pernikahan hanya seumur jagung atau hanya seumur jamur tiram
Figur wanita idaman
Wanita dari isteri nabi Ibrahim Siti Sarah dan Siti Hajar adalah simbol wanita yang tegar yang senantiasa setia dalam kondisi senang dan susah, begitu pula isteri-isteri nabi Muhammad menggambarkan wanita yang tegar setia dalam kondisi apapun. Wanita-wanita dari keluarga ini tidak sama dengan wanita dari isteri Abu Lahab yang senanatiasa bersepakat kepada suaminya untuk berbuat maksiat bahkan diabadikan didalam Alquran sebagai orang yang celaka. Wanita dari isteri nabi Luth dan nabi Nuh, simbol wanita yang tidak bisa dijadikan sebagai teladan, karena tidak taat pada suaminya bahkan meninggalkan suaminya ketika suaminya sedang membutuhkan bantuan. Wanita dari Istri Fir’aun walaupun berupaya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah namun akan terganggu karena suaminya tidak percaya adanya Allah bahkan memproklamirkan diri sebagai Tuhan.
Itulah gambaran keindahan wanita, namun sudahkan menjadi wanita idaman.
1. Idaman dalam kiprahnya.
Idaman dalam pengertian yang luas, bahwa didalam keluarga, bagi anak dan suaminya. Wanita didalam keluarga dituntut untuk berperan ganda sebagai ibunya anak-anak, sebagai istrinya suami, sebagai pengatur dalam urusan rumah tangga. Hal seperti ini bila dipilah-pilah nampak semakin banyak dan seakan berat dan tidak dapat dijalankan. Namun hal seperti ini bila dibiasakan dari hal yang kecil dan terus membiasakan diri sehingga menjadi kebiasaan. Contohnya bangun pagi pada setiap pagi hari pada awalnya adalah berat, apalagi bila kebiasaan dalam keluarganya setiap pagi hari anak dibiasakan bangun sesadarnya saja.
Orang tua bila shalat tidak pernah mengingatkan anaknya agar bangun untuk shalat. Maka setelah berumah tangga wanita seperti ini akan selalu membawa kebiasaan lama. Padahal banyak wanita-wanita karier, wanita pekerja, wanita PNS yang terbiasa bangun pagi, bahkan sebelum masuk waktu subuh, karena mereka sudah bangun untuk menegakkan qiyamul lail. Pada pagi hari telah terbiasa menyiapkan hidangan untuk anak-anak, suami, pakaian anak-anak. Bila ditanyakan kepada mereka akan dijawab dengan ringan, kebiasaan ini kalau diniatkan karena ibadah maka akan terasa ringan. Balik kita bertanya kok bisa ringan, mereka menjawab “kita seperti ini kan dilakukan ketika sehat, kalau sakit tidak bisa, sehat itu mahal harganya, kenapa ketika sehat tidak diimbangi dengan meningkatkan rasa syukur kepada Allah dengan meningkatkan ibadah, diantaranya mengurus rumah tangga seperti ini. Ternyata wanita seperti ini seakan tidak pernah merasa capek.
Didalam masyarakatpun aktif dalam kegiatan sosial, aktif di Ormas, PKK, Dharma Wanita, Majlis Taklim dan sebagainya. Mereka ringan membantu terhadap saudara-saudara yang tidak mampu dan membutuhkan pertolongan. Bahkan dalam kegiatan keagamaan selalu aktif dan memotifasi kepada anak-anaknya untuk menjalankan shalat jama’ah di masjid, menggalang dana zakat dan dana sosial lainnya untuk kepentingan agama, sehingga patut baginya menjadi teladhan dalam kehidupan masyarakat. Wanita ini tidak ada puasnya untuk selalu belajar dan tidak ada bosannya untuk mengajarkan ilmunya.
Begitu banyak kiprahnya dalam kehidupan masyarakat, tidak pernah memperhitungkan untung dan ruginya, tidak pernah pilih-pilih dalam memberikan pertolongan. Dan bila ada kegiatan sosial selalu tampil didepan. Maka dialah wanita yang selalu dicari oleh kaumnya karena keteladanan dalam menjalankan kebaikan. Maka wanita ini akan selalu bahagia sepanjang hayatnya, dimana-mana terdapat saudara. Segala ucapan dan curahan hati serta buah pikiran menjadi sumber nasehat dan penuh bagi kaumnya.
2. Idaman dalam usia.
Usia tidak menjamin seseorang dipandang dewasa. Sifat suka meniru, ketergantungan, manja, malas adalah merupakan sifat kekanak-kanakan. Sehingga walaupun dari segi usia dipandang sudah dewasa namun ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan tidak bisa mencari solusi.
Karena kedewasaan seseorang bisa diterpa karena proses pendidikan, karena dengan pendidikan seseorang akan dilatih untuk berfikir kritis, realistis, runtut dan ilmiah. Karena itu biasanya orang yang tidak mengenyam pendidikan maka cara berfikir amat praktis, dangkal dan sporadis. Karena itu amat rugi bagi anak-anak dan remaja yang tidak mau mengenyam pendidikan padahal kesempatan terbuka dengan lebar. Tapi enggan mengenyam pendidikan. Mereka kadang berfikir sempit, bahwa sekolah tidak menjamin hidupnya kelak akan bahagia, contohnya dia dan dia berpendidikan tinggi tapi juga akhirnya menganggur. Untuk mencari makan sehari-hari saja susah. Bandingkan dengan dia dan dia tidak pernah sekolah bahkan tidak bisa baca tulis tapi ternyata hidupnya lebih mapan, punya usaha dan karyawan, rumah dan kendaraan mewah. Mengapa harus sekolah.
Orang yang demikian tidak melihat prosentase, hanya melihat sesuatu yang ada satu atau dua orang menjadi konklusi. Tidak sadar bahwa sesungguhnya rizki, jodoh dan mati adalah sudah menjadi qodrat dan irodat Allah. Manusia hanya bisa mengupayakan, keputusan di tangan Allah. Orang yang berpendidikan bila menghadapi masalah akan mencari penyelesaian dikaji dalam beberapa sektor, selalu mempertimbangkan akibatnya. Mendahulukan akal dari pada otot, mendahulukan hati dari pada nafsu.
Disamping proses pendidikan, orang yang sering diterpa masalah, bahkan satu masalah belum selesai sudah muncul masalah yang lain. Hal ini akan membuat seseorang lebih dewasa. Rasulullah Muhammad SAW sejak kecil sudah terbiasa menghadapi masalah, sehingga beliau teruji. Ketika orang-orang Qurais berbeda pendapat, bahwa semua merasa berhak untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya, maka Rasulullah menyampaikan usulnya dengan menggelar kain lalu Hajar Aswad diletakkan ditengahnya. Semua orang memegang dan mengangkat kain sehingga semua orang merasa mengangkat bersama, maka pertikaian dapat dihindarkan.
3. Idaman dalam menerapkan moralitas Islam.
Dalam bersikap, bertutur kata serta berbuat dengan berdasarkan pada syari’at Islam. Islam baginya menjadi way of life, Islam sebagai petunjuk, jalan dan solusi atas segala masalah kehidupan manusia. Tidak ada aturan yang lengkap, dinamis, aktual kecuali Islam. Bagaimanakah pergaulan muda- mudi yang kadang berhadapan dengan dua pilihan yang sulit untuk diputuskan. Maka keyakinan tetap terpatri bahwa Allah yang menciptakan masalah, dan memberikan masalah, dan hanya dengan memohon kepada Allah maka masalah akan teratasi.
Moralitas memang harus berpangkal dari tauhid yang lurus, tanpa idiologi yang kuat maka moral mudah terombang-ambingkan. Ada sedikit masalah sudah lupa ingatan, melihat perilaku para artis dan selebritis akan berupaya untuk meniru bagaimanakah bila yang ditiru itu berjalan pada koridor moralitas Islam tentu dapat diteladani, namun bila melenceng dari rel yang benar maka tidak harus ditiru bahkan harus dijauhkan. Namun bila hantaman pengaruh makin kuat tidak diimbangi dengan aqidah yang kuat maka akan hanyut, seperti sebatang kayu yang hanyut pada arus sungai. Semakin kuat melawan maka semakin berat beban yang ditanggung. Wanita idaman selalu menerapkan idiologi yang lurus sehingga menjadi moralitas yang baik, enak dirasakan, sedap dipandang, bagus untuk diteladani.