Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah dan yang teakhir adalah dihindarkan dari siksa api neraaka. Berhidmat pada Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بنِعْمَةَ اْلِإيْمَانِ وَاْلإِسْلَامِ، وَأَفْهَمَنَا مِنْ عُلُوْمِ الدِّيْنِ وَاْلعَقِيْدَةِ، وَبَيَّنَ لَنَا وَأَرْشَدَنَا اْلأَخْلَاقَ الْكَرِيْمَةَ وَاْلأَعْمَالَ الصَّالِحَةَ,أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ أَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَافِعُ اْلأُمَّةِ وَخَيْرُ اْلبَرِيَّةِ, اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصَّالِحَاتِ وَيَجْتَنِبُوْنَ اْلَمنْهِيَّاتِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pertama dan yang paling utama khatib senantiasa berwasiat khususnya pada diri sendiri dan umumnya pada jamaah sekalian, marilah kita bersama-sama berupaya untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan sekaligus kita berupaya untuk menjauhi, menghindari apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Tidak terasa bahwa pada hari ini kita sekalian telah memasuki 10 hari yang terakhir pada bulan suci Ramadhan 1444 H. Bagaimanakah 10 hari yang pertama dan yang kedua sudah kita laksanakan. Apakah kita telah melaksanakan ibadah puasa dan sekaligus menyempurnakan amaliah pada bulan suci Ramadhan? Ingatlah dengan doa yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا فِى رَمَضَانَ
“Ya Allah berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (umur) kami pada bulan Ramadhan”.
Doa ini kita panjatkan jauh hari yaitu selama dua bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan kita minta pada Allah agar diberikan keberkahan pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan sekarang bulan Rajab dan Sya'ban sudah kita lampui Allah telah mengabulkan doa kita karena sekarang kita benar-benar menjumpai bulan Ramadhan. Apakah kita semakin bersemangat atau kita semakin kendor ketika kita akan meninggalkan bulan suci Ramadhan
Bagaimanakah kondisi kita ketika akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan? Bagaimanakah ibadah kita ketika sudah memasuki bulan suci Ramadhan? ini semuanya menjadi bahan evaluasi bagi kita sekalian agar kedepan kita menjadi hamba Allah yang benar-benar bisa istiqomah dalam menjalankan syari’at Allah. Karena itu pada sisa hari pada bulan suci Ramadhan ini masih ada kesempatan bagi kita sekalian untuk meraih ibadah 1000 bulan yang disebut dengan Lailatul Qadar. Barangsiapa yang melaksanakan ibadah pada Lailatul Qadar maka akan dicatat oleh Allah sebagaimana orang yang beribadah 1000 bulan.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar. (QS. Al Qadar: 1-5)
Karena itu tiada pilihan lagi bagi kita sekalian bahwa bulan suci Ramadhan kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang positif, menegakkan shalat baik itu shalat yang fardhu atau shalat yang sunnah, melaksanakan i’tikaf, memperbanyak amal shadaqah, tadarus Alquran, melaksanakan kajian Islam. Dengan ibadah yang demikian ini akan dapat meraih dua manfaat yang pertama untuk memenuhi ruang waktu guna beribadah dalam rangka menyongsong Lailatul Qadar, dan kedua menanti keberkahan ibadah bulan Ramadhan dimana pahalanya akan dilipatgandakan antara 10 sampai 700 kebaikan sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW:
كُلُّ عَملِ ابنِ آدَمَ يُضَاعفُ الحسَنَةُ بِعشْر أَمْثَالِهَا إِلى سَبْعِمِائة ضِعْفٍ قال اللَّه تعالى : " إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وأَنا أَجْزي بِهِ(رواه مسلم)
“Setiap amal perbuatan anak Adam yakni manusia itu, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya sehingga tujuhratus kali lipatnya."Allah ta'ala berfirman: "Melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya”. (HR. Muslim).
Begitu besarnya pahala ibadah pada bulan suci Ramadhan sehingga Rasulullah SAW pada akhir bulan Ramadhan menggiatkan ibadahnya.
إِذَا دَخَلَ العَشْرُ أَحْيَى اللَّيْلَ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ ، وَشَدَّ المِئْزَرَ " متفقٌ عليه .
“Apabila telah masuk sepuluh hari - yang terakhir dari Ramadhan maka Rasullah menghidupkan malamnya (dengan memperbanyakkan amalan ibadatnya) membangunkan isterinya (agar ikut memperbanyak amalannya) dan mengeraskan ikat pinggang-nya (yakni sebagai kata kinayah bahwa beliau menjauhi untuk berkumpul dengan isterinya)" (Muttafaq 'alaih)
تحروا ليلة القدر في العشرالأ واخر من رمضان (رواه البخاري )
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan (HR. Buchari).
Hadits lainya menyebutkan:
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشرالأ واخر من رمضان (رواه البخاري )
“Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan (HR. Buchari).
التمسوها في العشر الأواخر فان ضعف أوعجز فلا يغلبن على السبع البواقي(رواه البخاري و مسلم)
"Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampumaka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya. (HR. Buchari) .
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ