Ada pepatah Jawa yang mengatakan “bandha mung titipan nyawa mung gadhuhan” harta hanya titipan, nyawa hanya pinjaman. Setiap suku bangsa mempunyai para lelulur yang meningggalkan kata bijak dan patut untuk dijadikan teladan. Salah satunya orang Jawa mempunyai perhitungan dan mengingat setiap kejadian dari sebab dan akibat. Sesuatu yang terjadi pada kehidupan manusia senantiasa dicatat dan diingat-ingat sehingga menjadi landasan dalam berbuat dan kehati-hatian dalam bertindak. Para tokoh diantaranya Frans Magnis Suseno menulis dalam buku Etika Jawa, menggambarkan tentang sikap dan kehati-hatian orang Jawa.
7/17/2020
Popular Post
Sponsor
Kategori
Arsip Blog
-
▼
2020
(98)
-
▼
Juli
(11)
- Seleksi Keimanan Dalam Menghadapi Cobaan, Musibah,...
- Pemenuhan Kebutuhan Keluarga, Bimwin Calon Pengantin
- Fungsi Masjid Di Masyarakat Dan Manajemennya Menuj...
- Adab bersedekah menurut Alquran Al Baqarah Ayat 26...
- Balasan Setiap Amal Perbuatan, Sikap Peduli dan Em...
- Mujudaken Masyarakat Adil Lan Makmur, Khutbah Baha...
- Pemimpin Yang Baik, Saling Mencintai dan Saling Me...
- Shalat Jum’at Dua Tahap dan Renggangkan Shaf, Fatw...
- Ciri-Ciri Orang Bertaqwa dan Konsekwensi Yang Haru...
- Kuwajiban Putra Dhateng Tiyang Sepuh, Khutbah Basa...
- Tobat, Hapus Dosa dan Kesalahan Untuk Wujudkan Keb...
-
▼
Juli
(11)