Manusia adalah hamba Allah yang semula dari satu keturunan yaitu nabi Adam AS. Dengan kemurahan dan kasih sayang-Nya, Allah menciptakan pasangan. Pasangan ini untuk menyempurnakan kedudukan sebagai makhluk hidup yang membutuhkan teman hidup untuk berbagi suka dan duka. Dari pasangan itu berkembang biak, yang mana perkembangannya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُ أَكْبَرُ ×٩ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا . لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَ حْزَابَ وَحْدَهُ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ. أَلْحَمْدُ لِلَّهِ جَعَلَ أَيَّامَ الْأَعْيَادِ ضِيَافَةً لِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَجَعَلَ فِى قُلُوْبِ الْمُسْلِمِيْنَ بَهْجَةً وَسُرُوْرًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ َأَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. َأمَا بَعدُ: فَيَاأَيُّهَاالنَّاسُ, فَأُوِصْيكُمْ وَاِيَّاىَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ .
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil hamdu
Kaum muslimin jemaah shalat Ied Rahimakumullah
Pertama dan yang paling utama khatib senantiasa berwasiat khususnya pada diri sendiri dan umumnya pada jemaah sekalian, marilah kita senantiasa berupaya untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Tak lupa berharap semoga nilai ibadah puasa senantiasa kita aplikasikan dalam ibadah di luar bulan suci Ramadhan sebagai indikasi bahwa ibadah puasa kita menjadi ibadah yang bisa mewujudkan pribadi muslim yang bertakwa.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183).
Pada hari ini kita sekalian telah masuk pada bulan Syawal yaitu bulan yang menandakan telah berakhirnya ibadah puasa Ramadhan. Pada hari ini kita sudah masuk pada hari kemenangan dan hari kesucian. Pertama disebut hari kemenangan karena pada hari ini kita sekalian benar-benar telah lolos, bisa melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan. Selama sebulan mampu menahan dari makan, minum, berhubungan suami istri pada siang hari dan selama puasa berupaya untuk menahan diri dari godaaan hawa nafsu dan segala hal yang dapat merusak kualitas ibadah puasa.
Kedua kita masuk pada hari yang fitrah, yaitu hari yang suci, pada hari ini Allah telah mengampuni dosa-dosa kita, sehingga pada tanggal 1 Syawal kondisi orang-orang mukmin suci. Dengan kondisi fitrah mulailah dengan aktiftas ibadah dengan meningkatkan amal ibadah. Oleh karena itu kita berharap agar kondisi fitrah dapat dijaga dari sikap dan perilaku yang tidak baik, agar predikat sebagai muslim yang bertakwa selalu terjaga.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil hamdu.
Kaum muslimin jema’ah shalat Id Rahimakumullah
Manusia adalah makhluk yang asal mulanya adalah satu, berasal dari satu keturunan sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah Al-Hujurat ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
Di dalam ayat tersebut Allah memberikan informasi kepada seluruh hamba-Nya, bahwa Allah SWT menciptakan manusia pada awalnya dari satu orang yaitu Nabi Adam AS. Dari Nabi Adam itu Allah menciptakan pasangan dan dari pasangan itu maka kemudian menjadi manusia yang berkembang biak. Dengan perkembangan manusia itu umat manusia menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dengan perkembangan tersebut manusia mempunyai perbedaan dari bentuk tubuh, warna kulit, bahasa, strata ekonomi, sosial, budaya, agama dan pendidikan. Oleh karena itu perbedaan-perbedaan tersebut hendaknya kita pahami sebagai Sunnatullah. Dengan perbedaan suatu akan bertambah indah dan terjadi dinamika dalam kehidupan.
Bila di suatu lingkungan atau masyarakat, setiap orang mempunyai pemahaman yang berbeda baik dalam bidang ilmu, sosial dan keagamaan, hal ini mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai keterbatasan dan kekurangan. Namun dibalik kekurangan, setiap manusia mempunyai kelebihan. Karena itu dengan adanya kekurangan, manusia melakukan proses belajar dan mengajar. Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, tetapi manusia mempunyai tingkat pemahaman dan pengetahuan yang berbeda-beda, demikian pula tingkat kecerdasan emosional, mental dan spiritual yang berbeda. Dengan kondisi tersebut kita dituntut untuk bisa memahami kondisi yang berbeda itu.
Perbedaan adalah Sunnatullah, namun perbedaan bila dipahami dengan seksama akan menjadi kekuatan, artinya bahwa antara satu orang dengan yang lain, satu sisi mempunyai kelebihan, sisi lain mempunyai kekurangan, sehingga dari kekurangan akan disempurnakan dengan yang lain. Suatu yang telah benar, baik dan sempurna bisa melengkapi dari kekurangan dan kelemahan.
Tanggal 1 Syawal menjadi titik awal, dengan hati yang tulus dan terbuka mengakui kelebihan yang dimiliki sehingga semakin menambah rasa syukur kepada Allah. Sedangkan dengan bermuhasabah, menyadari kelemahan yang ada pada dirinya, bahwa kondisi manusia sebagai makhluk sosial, yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi sosial, sangatlah mungkin terjadinya kesalahan baik yang disengaja atau yang terjadi secara spontan, karena itu pada hari ini kita saling memaafkan, bahkan saling mendoakan dalam kebaikan.
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ جَعَلَنَا اللهُ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ
"Semoga Allah menerima amalan ibadah yang telah saya dan anda kerjakan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan."
Saling tegur sapa, berjabat tangan, saling memaafkan, momen Idul Fitri, menjadi media untuk mengeratkan tali shilaturahmi, raut wajah penuh dengan persahabatan dan kekeluargaan. Pancaran wajah yang menunjukkan keikhlasan, kalimat takbir, tahlil dan tahmid bergema yang menunjukkan kelemahan hamba, sehingga secara berulang-ulang mengagungkan asma Allah, mensucikan Allah dan memuji Allah. Pengakuan orang-orang yang beriman semakin meneguhkan rasa cintanya kepada Allah, sehingga setiap muslim akan mengakhiri ibadah puasa Ramadhan dengan melaksanakan menunaikan zakat fitrah. Hal ini disamping untuk mensucikan jiwa juga akan mewujudkan rasa cinta para fakir miskin, sehingga disaat Idul Fitri umat Islam akan merasakan bahagia.
Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ ، لَا يظْلِمُهُ ، وَلَا يُسْلِمُهُ ، مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ ، ومَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمَ الْقِيامَةِ ، وَمَنْ سَتَّرَ مُسْلِماً سَتَرهُ اللَّهُ يَوْم الْقِيَامَةِ(متفقٌ عليه)
"Seorang Muslim adalah saudaranya orang Muslim lainnya. Janganlah ia menganiayanya, jangan pula menyerahkannya kepada musuhnya. "Barangsiapa memberi pertolongan akan hajat saudaranya, maka Allah selalu menolongnya dalam hajatnya. Dan barangsiapa memberi kelapangan kepada seseorang Muslim dari sesuatu kesusahan, maka Allah akan melapangkan orang itu dari sesuatu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi cela seseorang Muslim, maka Allah akan menutupi cela orang itu pada hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)
Bahkan kekuatan persaudaraan umat Islam diibaratkan seperti sebuah bangunan:
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشدُّ بَعْضُهُ بَعْضاً وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِه. متفق عليه
"Seorang mu'min terhadap mu'min yang lain itu adalah sebagai bangunan yang sebagiannya mengokohkan kepada bagian yang lainnya," dan beliau s.a.w. menjalinkan antara jari-jarinya." (Muttafaq 'alaih)
(ثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ وتَرَاحُمِهِمْ وتَعاطُفِهِمْ ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَداعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ والْحُمَّى (متفقٌ عليه
"Perumpamaan kaum mu'minin dalam hal saling sayang-menyayangi, saling kasih mengasihi dan saling iba-mengibai itu adalah bagaikan sesosok tubuh. Jikalau salah satu anggota dari tubuh itu ada yang merasa sakit, maka tertarik pula seluruh tubuh - karena ikut merasakan sakitnya dengan berjaga - tidak tidur serta merasa panas." (Muttafaq 'alaih)
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS Ali Imran [3]:133).”
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
الخطبة الثنية
اَللهُ اَكْبَرُ ×٧ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْدًالِلْمُؤْمِنِيْنَ وَخَتَمَ بِهِ شَهْرَ الصِّيَامِ لِلْمُخْلِصِيْنَ . اَشْهَدُ اَنْ لَا ِالٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَشْهُوْرُ بِفَطَانَتِهِ وَاَمَانَتِهِ وَصِدْقِهِ وَتَبْلِيْغِهِ وَصَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى اللهُ عَنْهُ وَحَذَرَ. فَقَاَلَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَآأَيُّهاَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ